Senin, 19 Oktober 2009

Proyek 2010-2015 (2)












Proyek tahun 2010-2015




Kota Metropolitan Indonesia

Data resmi Statistik Kota 2007 :
3 Juta penduduk Surabaya luas 326,36 km2 ekonominya Rp. 132 Trilliun (Rp. 44 Juta per orang). 25% ekonomi Jatim Rp. 536 Trilliun.
9 Juta penduduk Jakarta luas 740 km2 ekonominya Rp. 566 Trilliun (Rp. 62 Juta per orang) Rp. 113,2 Trilliun per 5 kota di Jakarta.
2,3 Juta penduduk Medan luas 265,10 km2 ekonominya Rp. 54 Trilliun (Rp. 24 Juta per orang). 30% dari ekonomi Sumut Rp. 180 Trilliun.
2,5 Juta penduduk Bandung luas 167,29 km2 ekonominya Rp. 48 Trilliun (Rp. 19 Juta per orang). 9% dari ekonomi Jabar Rp. 526 Trilliun.
2 Juta penduduk Tangerang luas 164,5 km2 ekonominya Rp. 41 Trilliun (Rp. 20,5 Juta per orang). 37% dari ekonomi Banten Rp. 108 Triliun.
800 Ribu penduduk Batam luas 715 km2 ekonominya Rp. 32 Trilliun (Rp. 40 Juta per orang). 62% dari ekonomi Kep. Riau Rp. 51 Trilliun.
750 Ribu penduduk Pekanbaru luas 600 km2 ekonominya Rp. 30 Trilliun (Rp. 40 Juta per orang). 14% dari ekonomi Riau Rp. 210 Trilliun.
1,5 Juta penduduk Semarang luas 373,70 km2 ekonominya Rp. 30 Trilliun (Rp. 20 Juta per orang). 9% dari ekonomi Jateng Rp. 312 Trilliun.
560 Ribu penduduk Balikpapan luas 503 km2 ekonominya Rp. 28 Trilliun (Rp. 50 Juta per orang). 13% dari ekonomi Kaltim Rp. 210 Trilliun.
1,3 Juta penduduk Palembang luas 400 km2 ekonominya Rp. 28 Trilliun (Rp. 21,5 Juta per orang). 26% dari ekonomi Sumsel Rp. 109 Trilliun.
2 Juta penduduk Bekasi luas 210,49 km2 ekonominya Rp. 26 Trilliun (Rp. 13 Juta per orang). 5% dari ekonomi Jabar Rp. 526 Trilliun.
700 Ribu penduduk Banjarmasin luas 97 km2 ekonominya Rp. 21 Trilliun (Rp. 30 Juta per orang). 52% dari ekonomi Kalsel Rp. 39 Trilliun.
1 Juta penduduk Malang luas 110 km2 ekonominya Rp. 21 Trilliun (Rp. 21 Juta per orang). 4% dari ekonomi Jatim Rp. 536 Trilliun.
1,3 Juta penduduk Makassar luas 175,77 km2 ekonominya Rp. 21 Trilliun (Rp. 16 Juta per orang). 30% dari ekonomi Sulsel Rp. 69 Trilliun.
800 Ribu penduduk Padang luas 694,96 km2 ekonominya Rp. 17 Trilliun (Rp. 21 Juta per orang). 30% dari ekonomi Sumbar Rp. 59 Trilliun.
500 Ribu penduduk Samarinda luas 783 km2 ekonominya Rp. 16 Trilliun (Rp. 30 Juta per orang). 7% dari ekonomi Kaltim Rp. 210 Trilliun.
1,2 Juta penduduk Depok luas 65,80 km2 ekonominya Rp. 12 Trilliun (Rp. 10 Juta per orang). 2,3% dari ekonomi Jabar Rp. 526 Trilliun.
500 Ribu penduduk Yogyakarta luas 32 km2 ekonominya Rp. 9 Trilliun (Rp. 18 Juta per orang). 30% dari ekonomi DIY Rp. 32 Trilliun.
900 Ribu penduduk Bandar Lampung luas 198,85 km2 ekonominya Rp. 9 Trilliun (Rp. 10 Juta per orang). 15% ekonomi Lampung Rp. 61 Trilliun.
550 Ribu penduduk Denpasar luas 123 km2 ekonominya Rp. 8 Trilliun (Rp. 15 Juta per orang). 20% dari ekonomi Bali Rp. 42 Trilliun.
800 Ribu penduduk Bogor luas 21,46 km2 ekonominya Rp. 8 Trilliun (Rp. 10 Juta per orang). 1,5% dari ekonomi Jabar Rp. 526 Trilliun.
500 Ribu penduduk Manado luas 110 km2 ekonominya Rp. 7,2 Trilliun (Rp. 16 Juta per orang). 30% dari ekonomi Sulut Rp. 24 Trilliun.
500 Ribu penduduk Solo luas 46 km2 ekonominya Rp. 7 Trilliun (Rp. 14 Juta per orang). 2,2% dari ekonomi Jateng Rp. 312 Trilliun.
Skyscrapercity : Gedung diatas 20 lantai : Jakarta 150 yang tertinggi 50 lantai (Jakarta Pusat 80), Surabaya 35 yang tertinggi 42 lantai, Tangerang 15 yang tertinggi 52 lantai, Medan-Bandung antara 5-8 yang tertinggi 29 lantai, Batam 2 gedung jadi antara 22-23 lantai dan 10 gedung dibangun yang tertinggi 42 lantai, Makassar-Solo-Balikpapan 1 gedung jadi 21-25 lantai dan 3 gedung dibangun tertinggi 25-30 lantai. Gedung 10-19 lantai : Medan 26, Bandung 26, Semarang 20, Tangerang 20, Makassar 15, Bekasi 15, Batam 10, Balikpapan 10, Manado 8, Denpasar 7, Palembang 7, Pekanbaru 6, Samarinda-Lampung-Jambi-Tarakan-Solo-Cirebon-Tasikmalaya antara 1-5 gedung. Gedung 7-9 lantai : Medan 25, Semarang 17, Bandung 16, Batam 16, Makassar 15, Yogyakarta-Solo-Palembang-Pekanbaru-Balikpapan-Bekasi-Tangerang-Denpasar-Banjarmasin antara 7-14 gedung. Mall/Plaza diatas 5.000 M2 : Jakarta 130, Bandung 40, Medan 30, Surabaya 25, Semarang 15, Batam 15, Balikpapan-Bekasi-Tangerang-Malang antara 12-14, Solo-Yogyakarta-Makassar-Pekanbaru-Palembang-Manado antara 5-10. Data 2008 hotel berbintang 2-5 : Jakarta sekitar 100, Bandung 54, Surabaya-Medan-Semarang-Denpasar-Yogyakarta antara 25-30, Anyer-Puncak-Yogyakarta-Makassar-Solo-Bogor-Malang-Palembang-Samarinda-Manado-Balikpapan antara 10-20.
Jakarta dibangun 32 tahun dari pajak industri dan kekayaan alam daerah. Jatim-Jabar banyak penempatan industri. Riau-Kaltim propinsi terkaya migas-batubara. Ekonomi 15 Juta warga NTT-NTB-Maluku-Papua Rp. 127 Trilliun (Rp. 8,6 Juta per orang) belum ada kota metropolitan. Ekonomi Jatim Rp. 536 Trilliun punya 1 kota metropolitan Surabaya. Pendapatan 35 Juta warga 27 daerah lain di Jatim Rp. 11 Juta per orang. Sumut ekonominya Rp. 180 Trilliun punya 1 kota metropolitan Medan. Pendapatan 12 Juta warga Sumut lain Rp. 10 Juta per orang. Ekonomi Kaltim Rp. 210 Trilliun punya 2 kota metropolitan Samarinda-Balikpapan. Ekonomi Sulawesi Rp. 144 Trilliun punya 1 kota metropolitan Makassar ekonominya Rp. 21 Trilliun (30% ekonomi Sulsel Rp. 69 Trilliun). Ekonomi Jateng-DIY Rp. 345 Trilliun. 13% (Rp. 46 Trilliun) masuk kota Semarang-Solo-Yogya penduduknya 6% dari Jateng-DIY.
Di www.makassarkota.go.id ekonomi Makassar tahun 2006 Rp. 18 Trilliun dan di SWA (6-19 Agustus 2009) ekonomi 1,3 Juta orang Makassar tahun 2007 Rp. 21 Trilliun (Rp. 16 Juta per orang). Data BPS ekonomi Semarang tahun 2006 Rp. 26,6 Trilliun dan Solo Rp. 6 Triliun. Ekonomi 1,5 Juta orang Semarang tahun 2007 Rp. 30 Trilliun (Rp. 20 Juta per orang) dan 500 Ribu orang Solo Rp. 7 Trilliun (Rp. 14 Juta per orang). Ekonomi 750 Ribu orang Kudus Rp. 23 Trilliun (Rp. 30 Juta per orang). Ekonomi 2 Juta orang Cilacap Rp. 26 Trilliun (Rp. 13 Juta per orang). Ekonomi 500.000 orang Yogyakarta tahun 2007 Rp. 9 Trilliun (Rp. 18 Juta per orang). Data Pendapatan Asli Daerah 2007 : Semarang Rp. 231,7 Milliar, Pekanbaru-Palembang-Makassar-Denpasar antara Rp. 120-150 Milliar, Yogyakarta Rp. 100 Milliar, Solo Rp. 86 Milliar. SWA 6-19 Agustus 2009 : Cabang Bank : Semarang 62, Denpasar 46, Solo-Makassar-Palembang-Pekanbaru antara 40-41, Yogyakarta 36. Capem Bank : Semarang 395, Solo 175, Denpasar 165, Pekanbaru 165, Palembang 149, Makassar 118, Yogyakarta 100. ATM : Semarang 451, Yogyakarta 418, Denpasar 402, Makassar 372, Solo-Palembang 315, Pekanbaru 293. Ekonomi 2008-2009 : Semarang Rp. 35-42 Trilliun, Makassar Rp. 25-30 Trilliun, Yogyakarta Rp. 11-13 Trilliun, Denpasar Rp. 10-12 Trilliun, Solo-Manado antara Rp. 9-10 Trilliun. www.bi.go.id simpanan perbankan 2009 : Semarang Rp. 34 Trilliun, Tangerang Rp. 30 Trilliun, Pekanbaru-Palembang antara Rp. 19-20 Trilliun, Propinsi DIY Rp. 18 Trilliun, Makassar Rp. 17 Trilliun, Solo-Samarinda-Batam antara Rp. 13-14 Trilliun, Denpasar-Manado-Balikpapan-Bekasi antara Rp. 6-10 Trilliun, Jatah haji Depag : Palembang 3300, Semarang 2000, Makassar-Solo antara 1000-1100, Yogya 510.
Makassar memimpin propinsi Sulawesi Selatan ekonominya Rp. 69 Trilliun (BPS tahun 2007). Ekonomi Makassar Rp. 21 Trilliun setara 30 % ekonomi Sulsel. 7,7 Juta penduduk Sulsel di 24 kota/kabupaten yang lain dapat Rp. 49 Trilliun (Rp. 6,3 Juta per orang). Ekonomi seluruh Sulawesi Rp. 144 Trilliun punya 1 kota metropolitan. Semarang memimpin propinsi Jateng ekonominya Rp. 312 Trilliun dan Yogyakarta menguasai propinsi DIY yang ekonominya Rp. 32 Trilliun. Ekonomi Jateng-DIY dikurangi ekonomi Semarang-Solo-Kudus-Cilacap-Yogyakarta Rp. 96 Trilliun yaitu Rp. 248 Trilliun untuk 28 Juta penduduk di 31 kota/kabupaten di Jateng dan 3 Juta penduduk DIY di 4 kabupaten atau Rp. 8 Juta per orang. Gedung tertinggi di Yogyakarta-Denpasar-Malang-Padang-Banjarmasin 8-10 lantai, Palembang-Semarang-Batam 17-21 lantai, Bandung 21 lantai (setelah dikurangi lantai 2,4,13 dll), Makassar 23 lantai, Medan 27 lantai, Solo 30 lantai, Tangerang 52 lantai. Ukuran kota besar bukan gedung bertingkat karena Korut ada Ryungyong Hotel 105 lantai, Arab ada Burj Dubai 162 lantai, di Eropa-Jepang belum ada gedung diatas 75 lantai. Gedung bertingkat di Mexico City lebih banyak daripada gedung bertingkat di Jepang-Eropa. Ukuran kota besar bukan mall-hotel berbintang. Ekonomi gedung bertingkat-hotel-mall itu paling kecil hanya 10%. Ekonomi terbesar dari industri manufaktur. Bandung punya 40 mall dan 54 hotel berbintang 2-5, Medan punya 30 mall dan 30 hotel berbintang 2-5, Surabaya hanya 25 mall dan 25 hotel berbintang 2-5. Data resmi ekonomi 2007 : Surabaya Rp. 132 Trilliun, Medan Rp. 54 Trilliun, Bandung Rp. 48 Trilliun.
Pendapatan Semarang Rp. 20 Juta per orang seimbang dengan Bandung Rp. 19 Juta per orang. Surabaya-Medan-Semarang luasnya diatas 250 Km2 dan punya pelabuhan sehingga disukai industri berat. Bandung luasnya 167 Km2 dan tanpa pelabuhan sehingga mengandalkan mall. Misalkan 1 kota tiap tahun membangun 10 gedung kantor-apartemen-hotel 20 lantai Rp. 100 Milliar per gedung, ekonomi kota itu 1 tahun Rp. 1 Trilliun. Misalkan 1 kota punya 100 gedung kantor-apartemen-hotel 20 lantai total 2000 lantai bila tiap 1 lantai menghasilkan Rp. 5 Juta per hari (Rp. 1,8 Milliar per tahun) ekonomi kota itu hanya Rp. 3,6 Trilliun per tahun. Misalkan 1 kota punya 100 Mall dan taman hiburan trans Kalla pengunjungnya 4 Juta orang per tahun, tiap orang belanja Rp. 500 Ribu, ekonomi kota itu hanya Rp. 2 Trilliun per tahun. 1 kota punya bandara dengan 4 Juta penumpang dan tiap penumpang menyumbang Rp. 250 Ribu hanya Rp. 1 Trilliun. 1 kota punya industri dengan 1000 perusahaan. Omset tiap perusahaan Rp. 10 Milliar pertahun, ekonomi kota itu Rp. 10 Trilliun per tahun. Pendapatan Kudus-Batam-Pekanbaru-Balikpapan-Banjarmasin Rp. 30-40 Juta per orang, Medan-Palembang Rp. 24 Juta per orang, Semarang Rp. 20 Juta per orang, Bandung Rp. 19 Trilliun, Makassar Rp. 16 Juta per orang. Makassar ada pembangunan Bosowa Tower 23 lantai-Kalla Tower 17 lantai-Graha Pena 18 lantai-Menara Mega 15 lantai-Menara Unismuh 15 lantai-Mall Makassar Town Square-Apartemen Royal 26 lantai nilainya total Rp. 1 Trilliun, Taman hiburan trans Kalla Rp. 1 Trilliun, Bandara Hasanuddin Rp. 1 Trilliun, Nilainya Rp. 3 Trilliun. Bila pembangunan 3 tahun maka dalam 1 tahun ekonomi konstruksi Makassar bertambah Rp. 1 Trilliun. Solo ada 5 Hipermarket, pembangunan 3 apartemen Paragon-Kusuma Mulia-Solo Center Point 25-30 lantai. Yogyakarta ada banyak hotel dan Ambarukmo Plaza yang termewah di Jateng-DIY. Balikpapan-Palembang-Pekanbaru unggul di ekonomi migas diatas Rp. 5 Trilliun, Tangerang-Batam-Semarang-Kudus-Bekasi unggul di ekonomi industri diatas Rp. 8 Trilliun, Bekasi-Tangerang tumpuan industri 9 Juta warga Jakarta ekonomi Rp. 566 Trilliun, Batam tumpuan industri ekspor, Kudus industri rokok terbesar. Kudus hanya 2 mall dan tidak ada gedung tinggi tapi punya Pura-Djarum-Polytron. Semarang tumpuan industri 32 Juta warga Jateng ekonomi Rp. 312 Trilliun, Makassar tumpuan industri 9 Juta warga Sulsel ekonomi Rp. 69 Trilliun (16 Juta warga Sulawesi ekonomi Rp. 127 Trilliun), Yogyakarta tumpuan industri 3,5 Juta warga DIY ekonomi Rp. 32 Trilliun. Semarang punya 7 kawasan industri yaitu Candi, Terboyo, Tugu, Tambak Aji, Tanjung Mas, Bugangan, Wijayakusuma. Semarang ada pembangunan kawasan industri Candi, Paragon City 12 lantai, Indosat 12 lantai, 5 hotel di Pandama 10-20 lantai, 5 apartemen Tendean-Tanah Mas 10-18 lantai, super blok Sri Ratu. Di Semarang, Lippo berniat bangun 5 gedung 200 meter (50 lantai), Paragon berniat bangun apartemen 40 lantai tapi terhadang KKOP (Suara Merdeka 20-10-2008). Karena KKOP, Semarang sudah menolak pembangunan 30 gedung 40-50 lantai, 46 gedung 17-20 lantai.
Hotel bintang 5 : Solo 2 (Lor Inn 2 lantai, Sahid Raya 11 lantai), Makassar 3 (Imperial Arya Duta (Sedona)-Sahid Jaya 10-12 lantai, Clarion 17 lantai), Semarang 4 (Patra Jasa 5 lantai, Swiss Bell-Grand Candi 10-12 lantai, Gumaya Tower 17 lantai), Yogyakarta 4 (Sheraton Mustika-Hyatt 8 lantai, Melia Purosani-Mercure Phoenix 5 lantai). Hotel bintang 3-4 lantai tertinggi : Makassar 4 (Aston Banua Makassar-Singgasana Marannu City-Santika-Horison 10-14 lantai). Semarang 5 (Pandanaran-Santika-Ibis-Horison-Novotel 10-14 lantai), Solo 5 (The Sunan Quality-Novotel-Ibis-Asia-Best Western 6-8 lantai), Yogyakarta 8 (Quality-Natour Garuda-Novotel-Radisson-Ibis-Sahid-Plaza 8 lantai). 8 hotel Pekanbaru dengan lantai tertinggi Jatra-Labersa-Ibis-Aryadutta-Resty Menara-Pangeran-Furaya-Mutiara Merdeka 8-11 lantai. 6 hotel Palembang dengan lantai tertinggi Aryadutta 18 lantai, Horison-Sanjaya-Jayakarta-Lembang-Royal Asia 8-10 lantai, 5 hotel Manado dengan lantai tertinggi Swiss Bell-Aston-Grand Puri-Ritzy-Peninsula 10-15 lantai.


Proyek 2010-2015 Rp. 8 Trilliun :
50 Gedung kantor 10-15 lantai di Pemuda-Pandaranan-Simpanglima
Hotel-Plaza Gajahmada Square 11 lantai di Gajahmada, Hotel-Mall Simpanglima Regency 17 lantai, Hotel-Mall Marina 19 lantai.
3 gedung kantor Galaxy Tower 19 lantai di Candi, 1 gedung kantor Atlas Peak 21 lantai di Candi, 1 gedung kantor Nusantara Tower 30 lantai di Candi, 2 gedung kantor Java Palace 50 lantai di Candi, 2 Tower gedung kantor-hotel apartemen WTC Indonesia 50 lantai di Candi, 2 Tower gedung kantor-hotel-museum Indonesia Tower-Garuda Tower 100 lantai di Candi, 9 Tower Royal Grandeur Versailles Apartment 25 lantai.